puisi



Berfikir dalam diri
Berniat untuk menyesali pilihan
Renungan hati yang tak terputus
Hingga menjelma kegundahan
Namun banyak suatu yang tak berbanding
Dari satu hal yang besar
Bertempat dalam hati terdalam
Takan bisa untuk menghapusnya
Selagi masih ada nafas berhembus
Selagi masih ada nadi berdenyut
Hal yang membuat merubah pilihan
Hal yang sangat kuat berada disini
Dengan berbagai ucapan kucoba membalas
Dengan berbagai tindakan kucoba membalas
Namun semuanya takan bisa
Denga semua ketulusan hatinya
Dengan semua keutuhan hatinya
Yang hanya disini dan disini





Dia yang acuh
Dia yang jauh
Dia yang berbeda
Dia yang terlihat tak peduli
Dengan itu menjadi dekat
Dengan semua menjadi indah
Hati menjadi penuh tawa
Kehidupan yang mulai bertujuan
Tanpa kekosongan yang ada
Dengan perbedaan ada kesamaan
Dengan perbedaan ada keunikan
Dengan perbedaan ada candaan
Mengharap takan berhenti
Perasaan mengalirkan cinta

menghampiriku dalam sepi
pandanganya begitu takut
pandanganya begitu misteri
disetiap sunyi ada sentuhan
disetiap sepi ada pelukan
entah kenapa aku bergetar
di dalam getaran terlarang
hatinya sungguh menyiksa
menyiksa tapi bahagia
bingung dengan semua yang terjadi
selalu menghampiriku dalam sepi

bodoh
sadar akan kebodohan
tak kuasa menghindari
terus dan terus kucoba
hingga terlihat kebenaran
susah itu yang terasa
angin selalu meniupkan kepastian
tapi yakin semua bisa
dengan waktu yang dibutuhkan
detik ini ku ta merasakanya
bahagia di dalam kesalahan
detik ini tak ada sentuhan
bahagia di dalam kesalahan
waktu demi waktu yang hampa
tanpa itu semua hampa
walau hampa itu kebenaran
belum bisa untuk disangkal
sunyi di sini tanpanya
sentuhan yang menusuk ke hati
ku coba menghindar dari semua
semua itu yang salah

terkikis
dalam pandangan ada harapan
tatapan yang berkata sesuatu
lirikan menyembunyikan keinginan
tetap acuh dengan semua
tapi seakaj tak bosan
dalam pijakan yang menyempit
dalam genggaman yang berisyarat
seakan mengajaku untuk mengulang
hari dalam sebuah pertanyaan
terus muncul dalam diri
menyiksa tapi sungguh menyenangkan
walau kadang merasa bodoh

hadir dalam mimpi
inginku mengelak semuanya
dengan mimpi yang telah terjadi
begitu jelas dan nyata
saat terbangun terkaget
malam menghampiri dalam sunyi
tak henti hentinya hadir dalam pikiran
terus dan terus dalam
hingga terlelap dan datang
inginku wujudkan semua mimpi
dengan ketakutan yang tak terbendung
dengan keberanian yang berisyarat
tapi pasti semua salah


 hanya permainan
hanya bisa terdiam
saat semua datang
tak kuasa menolak
dengan semua kesalahan
bagai tak bedosa
menatapku dengan keinginan 
senyuman tipis tersirat kata
membuatku semakin terlarut
benci senang kecewa dengan semua
malu terpampang jelas dimuka
tak antas ku berada
ku tahu semua hanya permainan


hilang semua rasa
telah hilang semua rasa
tak ada getaran yang tersisa
tak ada keinginan yang menggebu
tak ada kesempatan yang tersirat
itu yang kuharapkan
walau sungguh menyedihkan
kalau dalam berpikir
dia jauh lebih baik karena selalu ada
termakan perasaanku olehnya
sungguh tersiksa untuk ku lepas
walau ku tahu semua benar
walau ku berontak semua
pasi akan ada waktu
suatu jawaban yang membuka pikiran
kebenaran tertutup kesalahan
semua akan nyata


yang terlarang
mulai menjadi bumerang
rayu dalam salah
kutahu hanya permainan
tapi tak kuasa menolak
seolah terhanyut oleh sentuhan
sentuhan yang terlarang
membawa kedustaan yang kian berakar
mendalam hingga sangat kuat
susah untuk hilang
tapi bahagia dengan semua
dalam kebahagiaan terlarang
semakin merasa senang
semakin menjalar dalam hati
walau ku tahu semua terlarang 


ingin terlepas
ingin terlepas dari yang terjadi
walau sulit itu yang ada
perasaan yang terus menyiksa diri
dengan semua car menyayangi
mencoba dengan begitu kuat
berusaha dengan keyakinan
walau masih tergoda oleh itu
ku yakin semua bisa seiring waktu
menghindar dari segala kesempatan
dia yang terus menghampiri
membuatku sulit untuk terlepas
karena memikirkan perasaan
inginku kejam dengan rasa
tanpa memikirkan ketidakenakan
tapi semua itu perasaanku
semoga terlepas seiring waktu  


Semakin Kuat
menatapku dengan penuh nafsu
telah berani dalam keramaian
kesunyian dia berharap
bukan dengan harapanku
menghampiri dengan segala rasa
sentuhan genggaman yang cepat
sekali lagi tak kuasa
hari berganti hari
membuatnya semakin menggebu
waktu berganti waktu
membuatnya semakin berani
jauh masuk ke dalam hidupku
membuatnya berani mengajak
semakin kuat sentuhan dan genggamanya
semakin kuat masuk dalam rasaku 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar