assalamu'alaikum readers...
pagi yang sangat cerah, awali hari dengan semangat yah readers....
pagi pagi q udah mau posting neeh, ayo ayo tolong da bantu yaahh...(hehehe kaya pak tarno aja)
yupz langsung ja, pagi ini q akan bercerita tentang TIKUS. Dengernya ja udah menjijikan ya readers...tp simakdulu deh ceritaku kali ini, moga bermanfaat.
Tikus Memerlukan Kayu
Suatu hari ibu tikus jatuh ke dalam ember saat mencari makanan. Ia tidak dapat keluar karena dinding ember sangat tinggi dan licin.
Beberapa hari kemudian, anak laki lakinya menemukan ibu tikus yang terperangkap di dalam ember. Ia ingin menyelamatkan ibunya tetapi tidak tahu caranya.
Tikus kecil itu berpikir, "Ibu pasti sangat kelaparan."
Lalu ia menyelinap ke dapur, mencuri sepotong roti dan menjatuhkanya ke dalam ember. Akan tetapi, ibu tikus tidak menyentuh sedikit pun roti itu. Ia berkata, "Ibu memerlukan sepotong kayu. Cepat carikan nak!"
Tikus kecil itu mengira, "mungkin saya harus memberikan sesuatu yang lebih lezat." Lalu ia menyeliap ke dapur lagi, emncuri sepotong kue yang besar dan menjatuhkanya ke dalam ember itu.
Ibu tikus berteriak kepada anaknya, "Anaku saya hanya memerlukan sebatang kayu yang keras."
Tikus kecil itu segera bergegas mencari kayu. Ia memerlukan waktu cukup lama untuk menemukan sepotong kayu.
Dengan membawa kayu di mulut, tikus kecil kembali ke ibunya. Ia menangis keika melihat ibunya telah meninggal. Sesaat kemudian ayah tikus datang.
Setelah mendengar cerita tikus kecil, ayahnya memarahi anaknya dan berkata "ibumu mungkin akan selamat jika kamu segera memeberinya kayu."
Tikus kecil menyesal dan bertanya "mengapa ibu menginginkan kayu keras?"
Ayah tikus menjawab, "gigi gigi depan kita tumbuh lebih cepat, maka kita perlu mengikirnya."
"Bagaimana cara mengikir?" tanya anak tikus.
"dengan menggigit sesuatu seperti memotong kayu keras." jawab ayah tikus.
"ibumu di dalam sana tidak mempunyai benda keras untuk digigit, dan gigi gigi depanya tumbuh sangat panjang sehingga ia tidak dapat menutup mulutnya. Bagaimana ia akan makan?"
Tikus kecil melihat ke dalam ember sekali lagi. Ia melihat gigi gigiibunya begitu panjang sehingga mulutnya terbuka terus. Tidak heran kalau ia tidak dapat memakan apap pun.
Tikus kecil dan ayahnya masuk ke lubang tempat tinggal mereka dengan perasaan sedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar